Tambang Minyak Ilegal di Aceh Meledak, 18 Orang Tewas

Metrobatam, Jakarta – Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan tambang minyak ilegal di Dusun Kamar Dingin, Gampong (Desa) Pasir Puteh, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, bertambah menjadi 18 orang.

“Korban 18 orang terakhir meninggal dunia, sedangkan 40 orang yang luka berat,” kata Kadiv Humas Polri irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu (25/4).

Setyo mengatakan, 18 orang yang meninggal dunia akibat ledakan diduga mengalami luka bakar hingga 70 persen.

Namun sayangnya, hingga saat ini polisi belum mengantongi data-data identitas korban yang meninggal maupun yang luka-luka. “Saya belum (dapat), baru kejadian tadi pagi,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Selain menelan belasan korban jiwa, Setyo juga mengungkapkan bahwa dalam ledakan itu dilaporkan juga ada beberapa rumah milik warga ikut terbakar. “Ada beberapa rumah yang juga terbakar,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, sumur minyak tradisional di Dusun Kamar Dingin, Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Pereulak, Kabupaten Aceh Timur tiba-tiba meledak.

Ledakan tersebut terjadi sekira pukul 00.00 WIB, sumur minyak tradisional yang diperkirakan memiliki kedalaman 250 meter itu diduga mengalami kelebihan produksi hasil minyak mentah.

Akibat dari semburan api yang besar mengakibatkan puluhan orang yang berada di sekitar lokasi mengalami kebakaran dan diperkirakan korban tidak sempat menyelamatkan diri pada saat kejadian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) T Ahmad Dadek mengatakan lima korban yang mengalami luka berat dalam peristiwa itu harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, guna mendapatkan penanganan intensif.

Lima korban tersebut yakni, Efendi Hamid (50), Adnan Saputra (30), Ishak (48), Alhusairi(21), dan Rifki Mauliansyah (21). Dan satu korban luka berat juga dirujuk ke Rumah Sakit Cut Meutia Lhoksemawe yakni Irnawan (34).

“Sebelumnya korban luka berat yang sempat dirawat di rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian juga sudah dirujuk ke rumah sakit lain. Beberapa sudah ada yang dibawa ke Medan karena jarak tempuh lebih dekat ke sana ketimbang Banda Aceh,” ujar Dadek.

Hingga kini semburan api di lokasi kejadian masih terus menyala. Petugas BPBA masih mengupayakan mencari solusi untuk pemadaman api. Bahkan korban meninggal sebelumnya hanya 11 orang bertambah menjadi 18 orang.

“Ya, korban sudah bertambah. Hingga saat ini kebakaran belum dapat dipadamkan. Petugas damkar, BPBD, TNI, dan POLRI saat ini masih siaga di lokasi kejadian kebakaran untuk mengantisipasi dampak kebakaran meluas ke pemukiman masyarakat,” pungkasnya. (mb/okezone)

Pos terkait