Terduga Teroris di Lampung Ditangkap berkat Laporan Ayah

Metrobatam, Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri bersama Kepolisian Sektor Kota Kedaton menangkap terduga teroris Ro alias PS (23) di kediamannya, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (9/3) malam. Ro ditangkap karena orangtuanya, Teguh (57) melaporkannya ke Polsek Kedaton.

Teguh menilai anaknya telah berpaham aliran Islam garis keras. Dia sengaja melaporkan polisi lantaran tidak mau anaknya melakukan tindakan yang lebih jauh.

Atas laporan itu, Densus 88 Antiteror yang dipimpin Kapolsek Kedaton AKP Mutholib langsung mendatangi terduga teroris dan menangkapnya saat berada di kediamannya.

Dikutip dari Antara, Senin (11/3), dari penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti yang diduga bom dengan campuran potasium klorat dan switching on-off yang disimpan di atas loteng sebelah rumah tetangganya.

Bacaan Lainnya

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih tidak mengangkat sambungan telepon dan membalas pesan singkat yang dikirim.

Pun demikian dengan Kapolsek Kedaton AKP Mutholib juga tidak merespons saat dihubungi maupun membalas pesan yang dikirim.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga teroris tersebut merupakan kelompok dari Abu Hamzah.

Sementara itu, keluarga Ro mulai mencurigai setelah melihat yang bersangkutan sering ke luar rumah dan jarang pulang.

Akhir-akhir ini, ujar salah seorang kerabat yang enggan disebutkan identitasnya, tidak biasanya Ro sering keluar rumah dan jarang pulang.

Dari kecurigaan itu, kerabat sering menasihatinya agar tidak terlibat masalah hukum. Namun katanya, terduga tersebut tidak mendengarkan nasihat yang diberikan.

“Saya bilang negara kita ini negara undang-undang, dia malah bilang ‘jangan takut sama undang-undang itu’,” kata dia menerangkan.

Dia menambahkan, sebelum penangkapan, sejumlah anggota polisi sudah ada di sekitar kediamannya. Bahkan saat itu, ada dua orang pria yang mengaku sales barang elektronik.

“Pas saya lihat kok ada lambang bendera merah putih di bajunya. Jadi saya duga mereka anggota Densus 88,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait