Terduga Teroris Tandes Surabaya Adik Kandung Bomber Sidoarjo

Metrobatam, Surabaya – Terduga teroris dengan inisial DS alias T yang disergap Detasemen Khusus 88 Antiteror diketahui merupakan saudara kandung dari terduga pelaku teror bom di Rusunawa Wonocolo, Anton Ferdiantono.

“Yang terduga warga Surabaya, ya itu adiknya yang di rusunawa, adik kandung,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (15/5).

Selain itu, Risma menyebut para teroris di Surabaya dan Sidoarjo mempelajari paham radikalisme dari situs-situs di internet. “Saya ingin menyampaikan kalau ternyata mereka belajarnya dari internet,” kata Risma.

Pemerintah, kata Risma, seharusnya bisa mengambil tindakan pencegahan terkait fenomena tersebut.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Khusen pemilik warung kopi tetangga rumah kos yang ditempati DS alias T, mengatakan pada mulanya Anton terduga pelaku teror bom di Sidoarjo juga hendak pindah ke wilayah tersebut.

“Tahu kabar, tiga-empat bulan yang lalu kok. Katanya dia mau pindah di sini, udah di DP (down payment),” kata Khusen.

Kabar itu dia ketahui dari istri pelaku yaitu S. Menurutnya Anton akan segera menempati kos yang sama meski beda kamar dengan T.

“Bilangnya belum ditempati masih menempati rusunawa kok. Tapi sampai sekarang belum kok ditempati,” kata Husen.

Sebelumnya dilaporkan, T tewas dalam penyergapan yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri di rumah kosannya, di Kecamatan Tandes, Surabaya. Dalam penyergapan T tersebut, polisi turut mengamankan istrinya, S (33) dan anak-anaknya masing-masing berinisial DVN, AIS dan HAA.

Penyergapan terhadap T diduga sebagai bagian dari operasi penindakan terhadap para terduga teroris usai rentetan teror bom di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5).

Dalam aksi teror bom Surabaya itu, 29 orang tewas termasuk pelaku dan warga. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka termasuk dari pihak kepolisian. Sebagian jenazah korban tewas telah diambil pihak keluarga.

Sementara itu Densus 88 menangkap sejumlah orang terduga teroris di Sumatera Utara. Dua di antaranya terpaksa ditembak.

“Infonya, ada yang ditembak dua, tapi belum tahu berapa orang yang ditembak. Dilakukan penindakan tegas,” ujar Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Tatan Dirsan kepada detikcom, Rabu (16/5).

Dirsan mengaku belum mengetahui jumlah teroris yang ditangkap ataupun ditembak. Informasi apakah terduga teroris itu meninggal atau tidak karena ditembak juga belum diketahuinya.

“Penangkapan dan penindakan, dilakukan tindakan tegas penembakan,” ucap dia.

“Nama-nama saya belum dapat datanya. Penindakan di-back up Polda Sumut,” imbuh Dirsan.

Densus 88 sebelumnya terlibat baku tembak di Sumut dengan dua terduga teroris yang sedang dikejar. Insiden itu terjadi di wilayah Tanjung Balai Asahan. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait