Tiga Menteri Urang Awak “Dipecat” Jokowi, Tokoh Minang Tersinggung

Metrobatam.com – Pemberhentian Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM oleh Presiden Jokowi membuat sejumlah tokoh Minang kecewa dan tersinggung dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, Archandra merupakan orang Minang ketiga di Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Jokowi yang diberhentikan ditengah jalan. Sebelumnya Presiden Jokowi telah memberhentikan dan mengganti Adrianof Chaniago sebagai Kepala Bapenas dan Rizal Ramli sebagai Menko Maritim.

Kekecewaan tersebut mengemuka saat pertemuan dan diskusi sejumlah tokoh Minang di Jakarta menyikapi pemberhentian Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM usai Sholat di Masjid Al Azhar Jakarta. Hadir diantaranya Mantan Menteri Perindustrian Perdagangan Fahmi Idris, Firdaus, Saudagar Minang, Romeo Rissal, mantan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika dan sejumlah tokoh lainnya.

Begitu juga komentar dari tokoh Minang yang duduk di legislatif Fadli Zon, Wakil Ketua DPR. Dia menilai Presiden Joko Widodo ceroboh dan tidak cermat dalam merekrut menterinya. Seharusnya, kata Fadli, pencopotan ini tidak perlu terjadi apabila rekrutmen terhadap menteri dilakukan secara teliti. Perekrutan diminta mencermati latar belakang pendidikan dan status kewarganegaraan, sehingga Arcandra tidak menjadi korban karena kecerobohan Presiden tersebut. Padahal Saudara Arcandra ini kan putra Indonesia yang berada di luar negeri yang mempuyai keahlian yang dibutuhkan.

Komentar senada juga dilontarkan tokoh muda Minangkabau, Andre Rosiade di Jakarta. Menurutnya, sebagai orang Minangkabau, dia sangat kecewa dengan perlakuan Presiden Jokowi terhadap Archandra Tahar. Andre mengatakan, komitmen Arcandra yang putra Minang sejak awal seharusnya tidak perlu diragukan. Dengan kemampuan luar biasa, Archandra meninggalkan segala yang diraihnya ketika dipanggil Presiden Jokowi sebagai menteri ESDM. Akan tetapi, setelah beberapa hari menjabat Archandra justru dikorbankan.

Bacaan Lainnya

“Bagi kami orang Minangkabau, mau berpaspor manapun, orang Minang tetap orang Minang. Identitas Minangkabau tidak dibatasi dengan anda memegang paspor apa. Akan tetapi anda leluhur dan suku apa. bagi kami, Archandra tetap putra Minangkabau apapun parpornya,” tegas Andre

Sementara itu, dari Safari Ramadhan, Tokoh Muda Minangkabau di Batam, Kepulauan Riau mengatakan kesahalahan pemerintah Indonesia bukan pertama ini saja terjadi. Sebelumnya seorang anak muda jenius asal Minang juga pernah kecewa ketika dipanggil dan balik ke Tanah Air untuk mengabdikan ilmunya, yakni Ricky Elson, pencipta mobil listrik 100% buatan Indonesia. Dia memutuskan kembali ke Indonesia karena di Panggilan oleh Menteri BUMN, waktu itu Dahlan Iskan untuk mengembangkan mobil listrik di Tanah Air.

Ricky sudah hidup enak di Jepang. Gaji besar dan karirnya melejit. Bahkan Ricky tercatat telah menemukan banyak inovasi kelas dunia. Selama bekerja di Jepang dia berhasil mematenkan 14 penemuan di lembaga paten di Jepang, terutama di bidang motor listrik. Namun tidak didukung oleh kebijakan pemerintah sehingga dia dipanggil kembali oleh perusahaannya ke Jepang.

“Tidak bisa dipungkiri orang Minang berperan dan memberi kontribusi yang besar terhadap terbentuknya republik ini. Orang Minang memiliki SDM berkelas nasional maupun Internasional. Keturunan Minang pernah menjadi Perdana Menteri di Singapura, menjadi menteri di Malaysia dan banyak lagi yang menjadi jadi pengusaha sukses di negeri orang,”ujar Safari yang juga anggota DPRD Kota Batam ini.

Dia berharap, pemeritahan Jokowi untuk tidak mengalami kesalahan-kesalahan yang sama sehingga mengorbankan karir dan nama baik orang-orang Minang yang memiliki kompetensi keilmuan yang mumpuni.

Simpati meluas terhadap Archandra dan kekecewaan terhadap kebijakan Presiden Jokowi menjadi headline disemua koran-koran dan media online di Sumatera Barat. Media massa yang jauh dari sumbu kekuasaan tampil dengan headline yang menyesali kebijakan pemerintah sejak dua hari belakangan ini. Lebih dahsyat lagi di media sosial. Group medsos di Sumatera Barat dan perantau Minang membully kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang memang tidak populer di Sumatera Barat.

Menanggapi hal tersebut, Arcandra seperti dikutip di WA Minang Mimbau mengucapkan permemohon maaf pada urang awak karena sudah direpotkan. KOmentar itu malah mengudang simpati yang luas pada lelaki anak Haji Tahar itu. “Sampai saat ini sudah tiga anak Minang kena dongkak oleh Jokowi. Pertama Adrianof Chaniago kedua Rizal Ramli dan terakhir Candra. Candra nak rang Piaman ini hanya menjadi menteri selama ayam mengeram. Disuruh pulang diangkat jadi menteri lalu diberhentikan,”demikian salah satu isinya.

Begitu juga ketika memberikan kultum di Masjid Al Azhar. Arcandra Tahar juga menyampaikan memohon maaf kepada semua pihak saat memberi kultum seusai Salat Zuhur di Masjid Al Azhar, Jakarta, Selasa (16/8). Banyak sekali tokoh-tokoh Minang yang hadir yang memberi simpati dan dukungan terhadapnya. Candra dalam kultumnya memberikan tausyiah yang sejuk. Ia meminta maaf karena sudah merepotkan banyak orang. Padahal tak ada niatnya untuk itu.

Usai kultum, Candra, bagitu ia disapa meneruskan diskusinya dengan Fahmi Idris dan Firdaus HB. Urang awak berdatangan ke masjid yang penah dibina Buya Hamka itu. (edj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *