Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Batam, Minta Maskapai Tekan Harga Tiket di Akhir Tahun

Ketua Harian TPID Batam, Jefridin (MCBatam)

Metrobatam.com, Batam – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam akan mengundang perusahaan maskapai penerbangan jelang akhir tahun ini. Ketua Harian TPID Batam, Jefridin mengatakan tim akan meminta agar harga tiket tidak terlalu tinggi di dua bulan terakhir ini.

“Rapat TPID nanti saya undang maskapai. Supaya harga tiket tidak terlalu melambung,” kata Jefridin di Nagoya, Sabtu (18/11).

Menurut dia, soal tiket ini memang agak rumit, karena sifatnya musiman dan bukan kewenangan pemerintah daerah. Oleh karena itu ia berharap ada solusi atas masalah harga tiket. Terutama saat di akhir tahun dalam puncak musim mudik natal dan tahun baru.

“Garuda sudah ada penambahan flight. Sehari enam kali, tujuan Jakarta. Kita upayakan penambahan flight dari maskapai lain,” kata dia.

Bacaan Lainnya

Sedangkan terkait bahan pokok berbagai upaya telah dilakukan TPID. Seperti kegiatan sembako murah yang digelar Pemerintah Kota Batam di kecamatan-kecamatan. BPJS Ketenagakerjaan juga melaksanakan kegiatan serupa.

Selain itu TPID juga koordinasi dengan distributor bahan kebutuhan pokok agar stok tetap terjaga. Karena selama ini harga kebutuhan pokok mahal disebabkan stok yang terbatas.

“TPID terus berupaya semaksimal mungkin untuk kendalikan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan mendesak lainnya. Kita juga akan koordinasi dengan seluruh stakeholder,” kata mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam ini.

Upaya lain adalah dengan menjalin kerjasama daerah lain. Tanggal 24 November mendatang Walikota Batam akan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Gubernur Sumatera Barat. Salah satu poin kerjasama adalah tentang bahan kebutuhan pokok.

“Di Sumbar cabai, sayur, beras melimpah sehingga inflasi. Di Batam, barang tak ada, jadi mahal, inflasi juga. Jadi kita datangkan bahan pokok ini dari sana,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan tekanan inflasi Kepri melemah pada triwulan III. Inflasi Kepri pada TW III sebesar 3,78 persen. Lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya 4,73 persen.

“Dari Januari sampai Oktober inflasi Kepri 3,16 persen. Tapi mesti diwaspadai di bulan terakhir ini. November, Desember tidak boleh lebih dari 0,84 persen. Agak berat, karena biasanya tinggi di akhir tahun. TPID akan coba lebih fokus untuk menekan inflasi di dua bulan terakhir,” kata Gusti.

sumber: MCBatam

Pos terkait