Tim Prabowo-Sandi Minta Polisi Cari Perekam yang Sebar Hoax Surat Suara

Metrobatam, Jakarta – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta pihak kepolisian mencari perekam yang menyebarkan hoax soal tujuh kontainer surat suara tercoblos. Dahnil merasa dirugikan oleh adanya rekaman suara tersebut.

“Kami sangat dirugikan oleh siapa pun terkait dengan rekaman itu. Jadi kita nggak tahu siapa yang buat itu. Kuncinya satu, silakan polisi dicari siapa perekam itu. Jangan sampai ini sama dengan kasus-kasus lainnya yang kemudian tertuduh ke kami, kemudian nggak terungkap sama sekali,” kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (3/1/2019).

Dalam rekaman suara yang tersebar di grup WA itu, nama Partai Gerindra dan Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, dibawa-bawa. Dahnil menuturkan, rekaman suara tersebut bisa dibuat oleh siapa saja.

“Pertama, siapa pun bisa membuat (rekaman) itu. Para pihak mana pun bisa membuat itu, kemudian mereka bisa menuduh siapa pun. Kemudian kedua misalkan, pertanyaan Anda kan misalnya ada Andi Arief, justru yang kami tangkap, yang dilakukan Andi Arief adalah memperingatkan segera dicek, kan begitu ya yang disampaikan dia,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan Djoko Santoso tidak ada kaitannya dengan isu surat suara tercoblos seperti yang disebut-sebut dalam rekaman. Sandi meminta polisi bekerja profesional mengusut kasus hoax tersebut.

“Jadi saya pikir polisi harus bekerja profesional, nggak ada hubungannya dengan Pak Djoko,” pungkas Dahnil.

Esensi Soal Selang Cuci Darah adalah BPJS

Sementara Sandiaga Uno menyebut kunci pernyataan Prabowo Subianto soal selang cuci darah RSCM adalah tentang masalah defisit anggaran BPJS Kesehatan, bukan jumlah pasien yang menggunakan satu selang.

“Kuncinya BPJS. Menurut kita pengelolaan BPJS yang seperti kita ketahui BPJS sudah defisit belasan triliun,” kata Sandi di kawasan Meruya, Jakarta Barat, Kamis malam (3/1).

Sandi menyebut defisitnya anggaran itu mengakibatkan rumah sakit mengalami kerugian karena tunggakan yang cukup besar dan mesti ditanggung oleh rumah sakit, termasuk RSCM.

“Banyak sekali rumah sakit yang mengalami kesulitan sehingga pembayaran kepada pelayanan kesehatan masyarakat baik itu dokter, obat-obatan, peralatan medis juga terkendala,” kata dia.

“Nah itu yang menjadi esensi yang disampaikan Pak Prabowo,” jelasnya.

Sandi pun mengatakan bila ia dan Prabowo terpilih, maka ada strategi terkait masalah yang dihadapi BPJS Kesehatan tersebut.

“Kami akan mengurus BPJS dengan lebih baik ke depan. Kami akan kelola, akan hitung berapa perlunya BPJS itu dan kita siapkan anggarannya, jangan sampai terlambat,” kata dia.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya menyebut masalah keuangan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat kualitas layanan di rumah sakit terabaikan. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait