Timses Jokowi-Ma’ruf Libatkan Tokoh Muda dan Muhammadiyah

Metrobatam, Jakarta – Pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma’ruf Amin telah menggodok struktur tim sukses untuk pemenangan capres petahana tersebut. Wakil Ketua Umum DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan banyak kelompok yang tergabung dalam tim sukses itu.

“Akan ada dari tokoh Muhammadiyah, banyak juga tokoh senior dan tokoh muda yang akan terjun langsung di timses,” kata Arwani di Jakarta, Minggu (12/8).

Arwani menjelaskan untuk menggaet suara dari Indonesia Timur, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuanku Guru Bajang bakal dipertimbangkan masuk menjadi timses. TGB diproyeksikan bisa meraup suara sama seperti Jusuf Kalla meraup suara dari Timur.

“Dulu Pak JK, sekarang enggak ada tokoh dari Indonesia Timur. Insyaallah timses ada tokoh dari Sulawesi, ada TGB. Siapa-siapanya nanti kami belum bisa katakan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Selain menilik dari segi demografi, Timses juga akan menggaet dari politikus pemula seperti dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini dilakukan untuk mengeruk suara kaum milenial yang pemilihnya sangat banyak.

“Ada juga partai baru lahir PSI dan dari kalangan milenial perkotaan maupun milenial santri. Artinya, tidak perlu diragukan sosok Ma’ruf banyak dapat dukungan dari anak muda,” katanya.

Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengatakan struktur tim pemenangan mencakup posisi ketua, sekretaris, bendahara, dan 11 direktorat.

Kesebelas direktorat tersebut, yakni keuangan, perencanaan, konten, komunikasi politik, media dan sosial media, kampanye, pemilih muda, penggalangan dan jaringan, logistik dan alat peraga kampanye (APK), hukum dan advokasi, saksi dan relawan.

Satu direktorat ini akan diisi sembilan orang. Komposisinya adalah satu orang ketua dengan delapan orang wakil. Dengan demikian, setiap direktorat ini berisi perwakilan tiap-tiap partai pendukung.

Jokowi-Ma’ruf dalam pilpres kali diusung oleh sembilan partai, yakni PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, PKB, PPP, PKPI, PSI, dan Perindo.

Kendati demikian mereka masih menutup rapat sosok yang akan memimpin tim tersebut. Nama ketua tim pemenangan akan diumumkan langsung oleh Jokowi atau Ma’ruf Amin.

“Ada (nama), nanti dari pasangan calon yang punya kewenangan untuk mengungkap itu,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menggelar rapat antarsekjen parpol pendukung Jokowi – Maruf di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).

Hasto mengelak ketika ditanya kemungkinan Jusuf Kalla atau Mahfud MD yang akan mengisi pos tersebut. Ia hanya memberi petunjuk orang tersebut sebagai sosok yang kaya pengalaman.

Sekjen PPP Arsul Sani menuturkan selain kandidat capres dan cawapres, penentuan ketua tim kampanye juga bakal dirembukkan oleh para ketua umum parpol. Namun ia menegaskan bahwa untuk sekadar usul pun setiap pihak boleh mengajukan nama.

Arsul juga mengatakan pihak partai punya harapan untuk menempati posisi tim kampanye, mengingat ada untung yang bisa mereka peroleh kemudian.

“Kalau boleh kan selalu boleh seperti berharap cawapres,” ujar Arsul.

Terlepas dari posisi ketua tim kampanye, para sekjen poros petahana menegaskan sudah selesai membentuk tim pemenangan. Tim itu disebut terdiri dari 11 direktorat yang salah satunya mengurus kerja relawan.

Hal itu diungkapkan oleh Hasto setelah ia dan sekjen lainnya bertemu di Posko Cemara. Hasil pertemuan itu kemudian akan dilaporkan ke Joko Widodo petang ini.

Sementara itu Ma’ruf Amin menyerahkan penggantian posisi Ketua Umum ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, proses penggantian Ketum MUI ada mekanismenya.

“Nanti akan ada mekanisme penyelesaiannya. Akan ada nanti,” kata Ma’ruf usai pemeriksaan tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).

Dia memastikan tidak akan mundur maupun dipaksa mundur. Menurutnya, semua akan diselesaikan berdasarkan aturan organisasi.

“Oh tidak (mundur, red). Nanti diproses secara organisatori. Tidak minta mundur, tidak dimundurkan,” ungkapnya.

Sebelumnya, MUI akan menggelar rapat terkait posisi Ma’ruf sebagai Ketum MUI yang maju Pilpres. MUI akan melihat aturan di AD/ART.

“Kami belum membicarakan itu. Yang pasti, kami ada forum membahas itu,” ujar Waketum MUI Zainut Tauhid kepada detikcom, Kamis (9/8).

“Ini kan baru sekali terjadi (ada pengurus MUI maju pilpres),” terang Zainut. (mb/cnn indonesia/detik)

Pos terkait