TNI Gelar Maraton Internasional Pulihkan Pariwisata Lombok

Metrobatam, Mataram – TNI menggelar acara maraton internasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Acara itu untuk memulihkan perekonomian dan pariwisata pasca-gempa.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk yang pertama kita ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat nasional maupun internasional bahwa Lombok itu aman untuk dikunjungi dan Lombok itu punya pariwisata yang tidak kalah dari destinasi pariwisata lain,” kata Komandan Satgas Penerangan TNI Marathon Internasional 2018 Kolonel Inf Kristomei Sianturi saat jumpa pers di Lombok Epicentrum Mall, Mataram, NTB, Jumat (2/11).

“Sehingga kita mengembalikan kehidupan perekonomian pariwisata yang ada di Lombok yang sempat turun akibat dampak gempa bumi beberapa waktu yang lalu,” lanjut dia.

Sianturi menjelaskan, ajang TNI Internasional Marathon ini bagian dari rangkaian HUT TNI yang ke-73. Selama maraton akan ada juga atraksi aerobatik.

Bacaan Lainnya

“Tanggal 4 nanti bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar lari, tapi juga dilakukan dalam atmosfer militer artinya para pelari akan disuguhi keterampilan aerobatik tim dari TNI AU, ada terjun payung kemudian ada pameran alutsista darat, laut, udara. Kemudian ada kesenian dari khas Lombok,” paparnya.

Rangkaian TNI Internasional Marathon sudah berlangsung sejak tanggal 1 November. Puncaknya lari maraton sejauh 42 kilometer pada Minggu 4 November 2018.

“Ada 6.000 peserta yang sudah daftar dan 240 peserta dari mancanegara dari 22 negara dalam event internasional ini,” jelas dia.

Sianturi berharap TNI Internasional Marathon ini bisa melahirkan pelari berbakat yang bisa mengharumkan bangsa di kancah nasional maupun internasional.

“Rute ini sudah dapat sertifikasi internasional dunia, rute ini memenuhi kriteria 21 K dan 42 K, itu akan diakui internasional,” imbuh Sianturi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mendukung penuh event TNI Internasional Marathon. Menurutnya, acara ini bisa mengembalikan pariwisata NTB yang sempat turun 20 persen saat bencana.

“Ini adalah recovery pariwisata NTB pascabencana gempa. Kami punya waktu 3 bulan untuk menormalisasi pariwisata di NTB pascabencana, karena memang begitu kejadian gempa penurunan angka kunjungan kami sampai 20 persen, ini ajang meyakinkan dunia bahwa Lombok siap dikunjungi pascagempa,” katanya. (mb/detik)

Pos terkait