TNI Temukan Uang Rp1 Miliar, Bantuan Terkendala Akses Jalan

Metrobatam, Jakarta – TNI Angkatan Darat dari Batalyon Zeni Tempur-8/Sakti Mandra Guna (SMG) Kodam XIV/Hasanuddin, Makassar menemukan brankas berisi uang sekitar Rp1 miliar saat evakuasi korban gempa di Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Kepala Penerangan Komando Tugas Gabungan Terpadu Sulawesi Tengah (Kogasgabpad Sulteng) Kolonel Inf Muh Thohir di Palu menyampaikan konfirmasi soal kebenaran penemuan brankas berisi uang tersebut.

Penemuan terjadi saat tim evakuasi dari Satgas Yonzipur-8/SMG di bawah pimpinan langsung Komandan SSK Kapten Czi Basor Hermawan sedang mencari dan menemukan korban di lokasi reruntuhan bangunan Pusdiklat Warga Gereja Pentekosta Indonesia (GPI) Jono Oge di Lagaleso, Kabupaten Sigi, pada Sabtu (6/10).

Mereka melakukan pencarian korban dengan menggunakan peralatan seadanya dan mereka menemukan satu buah brankas milik GPI yang berisikan uang sekitar Rp1 miliar, sertifikat gereja, dan dokumen penting lainnya.

Bacaan Lainnya

Thohir yang juga Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka menyebutkan bahwa saat dikonfirmasi ke Pendeta Gereja GPI Wilson Wetzler Lampie, pendeta membenarkan bahwa brankas tersebut adalah milik gereja GPI.

Disebutkan bahwa Wilson sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Satgas Yonzipur-8/SMG dan menyampaikan ucapan terima kasih atas penemuan brankas berisi dana umat.

Dengan demikian penemuan uang tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun kembali gereja yang sudah hancur akibat gempa.

Bantuan Terkendala Akses Jalan

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan akses transportasi menjadi salah satu kendala menyalurkan bantuan bagi para korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

“Logistik berdatangan tapi ketika diantar tidak ada kendaraannya. Kemudian kan belum semua daerah bisa diakses sampai ke jalan desa-desa,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (7/10).

Sejumlah korban gempa Palu sebelumnya masih mengeluhkan minimnya bantuan yang diterima. Bahkan masih ada pengungsi yang mengaku belum menerima bantuan sama sekali.

Sutopo meminta para pengungsi sedikit bersabar menanti bantuan yang datang. Ia mengklaim pemerintah pusat telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan bantuan bagi para korban. “Kami sudah kerahkan juga helikopter untuk dropping bantuan,” katanya.

Sutopo memastikan distribusi bantuan bagi para korban akan terus disalurkan dengan berbagai cara. Ia mencontohkan pemberian bantuan bagi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang juga sempat terkendala akses transportasi.

Menurutnya, terdapat satu wilayah di Lombok yang sulit diakses dengan kendaraan bermotor roda empat dalam kondisi normal. Apalagi pasca terjadi bencana gempa yang membuat personel TNI harus memberi bantuan dengan berjalan kaki.

“Kita juga ingin beri bantuan merata. Tapi kendala yang ada ya dimaklumi,” ucapnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait