Tudingan Rekayasa Teror Novel, Kapolda: Kalau Tak Terbukti Disetop

Metrobatam, Jakarta – Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan kader PDIP Dewi Tanjung terhadap penyidik KPK Novel Baswedan soal tudingan rekayasa penyiraman air keras. Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyebutkan kasus itu bisa saja dihentikan bila tidak cukup bukti.

“Masih kita proses di Krimsus. Prinsipnya gini, kalau nggak terbukti ya kita akan hentikan,” ujar Irjen Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Gatot mengatakan saat ini laporan Dewi Tanjung itu masih ditelaah oleh penyidik. Penyidik akan mencari ada-tidaknya unsur pidana terkait laporan yang disampaikan oleh Dewi Tanjung itu.

“Sekarang masih proses klarifikasi dan secepatnya kita akan melakukan ini–apakah itu ada atau tidak (unsur pidana)–sekarang sedang ditangani Dirkrimsus,” lanjut Gatot.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke polisi atas tuduhan rekayasa dalam insiden penyiraman air keras. Wanita bernama asli Dewi Ambarawati itu menilai ada sejumlah kejanggalan terkait insiden penyiraman air keras itu.

“Saya melaporkan Novel Baswedan, penyidik KPK, terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras,” kata Dewi setelah melapor di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/11).

Dewi mengatakan merasa ada kejanggalan dalam peristiwa kebutaan yang dialami oleh Novel atas insiden penyiraman air keras. Dewi pun mengungkap sejumlah kejanggalan itu.

“Ada beberapa hal yang janggal dari semua hal yang dialami, dari rekaman CCTV dia, dari bentuk luka, dari perban, kepala yang diperban tapi tiba-tiba mata yang buta, gitu kan,” kata Dewi.

Novel Baswedan sudah angkat bicara soal laporan Dewi ini. Novel pun mengaku heran dengan laporan Dewi itu.

“Saya nggak ngerti mesti tanggapi apa. Aneh memang orang ini,” kata Novel kepada detikcom, Kamis (7/11/2019).

Dewi kemudian dilaporkan oleh seorang tetangga Novel bernama Yasri Yudha. Yasri adalah orang yang mengetahui kondisi wajah Novel sesaat setelah insiden penyiraman air keras.

“Kenapa saya harus melaporkan ini, ya karena pada saat itu kejadiannya saya orang yang pertama yang membawa korban atau Novel, dan mengetahui persis bagaimana mukanya, bentuknya korban pada saat itu, yang kami bawa ke RS di Mitra (Mitra Keluarga) Kelapa Gading,” kata Yasri di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Minggu (17/11/2019).

Yasri bercerita dia yang merupakan tetangga Novel tak tega melihat kondisi Novel sesaat setelah diserang. Saat itu kondisi bola mata Novel berubah menjadi putih seluruhnya.

“Matanya pada saat itu, kami tahu persis dan saya orang yang mengetahui secara jelas, matanya itu tidak ada bola hitamnya, semua putih,” ujar Yasri. (mb/detik)

Pos terkait