Voting Perjanjian Brexit, PM Inggris Theresa May Kalah Telak

Metrobatam, Jakarta – Perdana Menteri Inggris Theresa May mengalami kekalahan telak dalam pemungutan suara di parlemen yang menentukan nasib rencana Brexit-nya, Selasa (15/1/2019) malam waktu setempat.

Ia mengalami kekalahan hingga 230 suara setelah 432 anggota dewan menolak rancangannya sementara hanya 202 yang mendukungnya.

Politisi lintas partai menolak rancangan Perjanjian Penarikan Diri atau Withdrawal Agreement yang saat ini merupakan satu-satunya kesepakatan yang disetujui dengan Uni Eropa mengenai bagaimana Inggris akan keluar dari blok itu akhir Maret nanti.

Kekalahan May ini merupakan kekalahan pemerintah yang terbesar dalam sejarah politik Inggris, dilansir dari CNBC International.

Bacaan Lainnya

Voting Perjanjian Brexit, PM Inggris Theresa May Kalah TelakFoto: Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di kanselir di Berlin, Jerman, 11 Desember 2018. REUTERS / Annegret Hilse

Meski mendapat hasil yang mengecewakan, May mengatakan kepada para anggota dewan bahwa ia ingin menunjukkan kepada mereka yang memilih meninggalkan UE dalam referendum tahun 2016 lalu bahwa tugasnyalah untuk mewujudkan Brexit.

Kesepakatan yang diajukan May dipandang banyak pihak menyimpang dari cita-cita Brexit karena mengurangi pengaruh Inggris di blok tersebut sementara masih tetap mematuhi berbagai aturan UE.

Mereka yang menolak Brexit juga keberatan dengan rancangan tersebut karena dianggap akan menurunkan kemudahan Inggris berdagang dengan dunia internasional, mencegah bakat-bakat global masuk ke Inggris, dan menaikkan biaya hidup.

Hasil ini menciptakan ketidakpastian baru dalam proses Brexit ke depannya. Kemungkinan apa yang terjadi selanjutnya berkisar antara May yang berupaya merevisi rancangannya, referendum kedua Brexit, bahkan pemilihan umum.

May mengatakan ia akan berbicara di parlemen pada 21 Januari mendatang untuk mengajukan rencana cadangannya. (mb/cnbc indonesia)

Pos terkait