Wiranto Respons SBY: Saya Menkopolhukam Tak Sembarang Bicara

Metrobatam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengaku siap berjumpa dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjelaskan soal oknum partai politik perusak baliho partai berlambang Mercy itu.

Menurutnya, ia tidak sembarangan mengeluarkan pernyatan soal oknum itu karena sumbernya resmi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Kalau ada satu reaksi silakan. Diajak ketemu juga enggak apa-apa, tapi itu merupakan sumber resmi dari Kapolri yang sudah memerintahkan mengusut kerusakan-kerusakan itu,” jelasnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).

Hal ini ia katakan untuk menanggapi kritikan SBY terkait pernyataan dirinya yang menyebut keberadaan oknum PDIP dan Demokrat dalam kasus perusakan baliho itu.

Bacaan Lainnya

Wiranto melanjutkan bahwa dirinya sudah melakukan rapat dengan Kapolri, pihak TNI, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk meminta laporan terkait pengusutan perusak bendera tersebut, Senin (17/12). Hasil rapat itulah yang ia sampaikan kepada publik.

“Tentu saya sebagai Menko Polhukam tidak sembarangan bicara,” tegasnya.

Menurutnya, percepatan proses pengusutan adalah untuk mencegah kasus serupa berkembang lebih luas. Hasil dari laporan-laporan tersebut, kata dia, sebaiknya tidak dijadikan penyebab kesalahpahaman dan perpecahan menjelang Pemilu 2019.

“Biar dilaksanakan perkembangan yang positif ke arah hukum. Tapi tidak kemudian membuat satu sama lain tidak bersatu lagi. Pemilu ini bulan tempat kita untuk terpecah belah,” ujarnya.

Ketum Partai Demokrat itu mengkritik pernyataan Wiranto pada Sabtu (15/12) dini hari.

Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (17/12), SBY menyatakan dirinya berbeda pendapat dengan pemerintah. SBY menulis langsung twit tersebut dengan memberikan tanda bintang pada cuitannya.

“Maaf, saya punya pendapat yang berbeda dengan Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara,” kata SBY.

Menurutnya, informasi dan kesaksian di lapangan yang dia terima, PDIP maupun Demokrat bukanlah mastermind dan inisiator dari kasus perusakan atribut.

“Kesimpulan politik yang salah [sementara proses hukum sedang berjalan] bisa rugikan nama baik PDIP & PD di musim kampanye ini,” kata SBY, yang merupakan anak buah Wiranto saat menjabat Panglima ABRI. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait